Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komen yang bermutu, sharing blog ini ke sosial media, dan meletakkan link-nya! Mari budayakan bertukar link dan e-Halo.

Jumat, 09 Desember 2011

”There is no failure but only feedback”

Sikap Kita Terhadap Kegagalan
”There is no failure but only feedback”
Apa yang pikirkan dan bayangkan ketika Anda mengingat sebuah kata bernama “GAGAL” ?

Apakah itu artinya Anda tidak mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan?  atau Anda tidak mampu melakukan sesuatu
dengan baik ? Bisa jadi memang demikian dan dengan tegas kita akan menyebutnya sebuah kegagalan. Ketika ia datang,
bisa jadi mungkin kita akan berusaha mencari ribuan bahkan jutaan alasan sebagai pendamping kata kegagalan meski diawal
kita hanya menggangap tuk sekedar penghapus kecewa atas ketidak berhasilan tersebut.

Kegagalan tetaplah ketidakberhasilan, apapun namanya menjadi hampir berhasil dan sebagainya. Apapun tiada berubah
menjadi keberhasilan. Kita kadang terjebak untuk menjadikannya setara dengan pengingkaran diri yang semakin banyak kita
sampaikan  semakin banyak pula pengingkaran pada diri kita. Bila kita pahami makna sebenarnya, hal ini akan membuat jurang
pemisah kita dengan puncak keberhasilan yang ingin kita gapai. Alasan adalah pengingkaran diri yang membuat kekuatan
kita perlahan terkulai tak berdaya.

Belajarlah untuk menerima kegagalan atau ketidakberhasilan, dan berhentilah mencari alasan, dan mulailah bergegas meraih
keberhasilan dengan pijakan pelajaran kegagalan yang kita peroleh dengan evaluasi dan perbaikan.

Jika saya menggunakan sebuah metafora, kegagalan seperti jutaan butiran pasir di lumpur yang tersembunyi  kilauan emas
permata yang ditimba dengan tiada lelah dan jemu oleh seorang pekerja tambang. Jika kita terus berusaha dan tekun mencari
perbaikan di sela-sela kesulitan dan kerumitan, dan tegas menyingkirkan duri-duri alasan niscaya kita akan temukan sinar
kesempatan. Dengan kata lain, mencari alasan sama dengan kita membuang pasir  dan emas yang terkandung di dalamnya.
Simaklah seperti kalimat bijak di  bawah ini :

"Bersahabatlah dengan kegagalan. Teruslah maju dan buatlah kesalahan sebanyak mungkin karena disitulah kita akan menemukan
kesuksesan - di penghujung jalan"

"Kita tidak belajar dari kesuksesan, kita belajar dari kegagalan. Masa sulit dan menderita adalah waktu untuk belajar"

Kegagalan dan keberhasilan, kita sering menggangapnya sebagai koin dengan dua permukaan. Kalau di satu sisi sukses, berarti sisi
lain gagal. Kalau kita tidak mencoba sesering mungkin, maka kita tidak mungkin berhasil. Kalau kita tidak mau menerima
kegagalan sesering mungkin, maka keberhasilan  pun akan sulit kita capai

The difference between average people and achieving people is their perception of failure and their respond to failure. Perbedaan antara
orang biasa dengan orang yang sangat berhasil adalah persepsi mereka tentang kegagalan dan bagaimana mereka mengantisipasi serta
menyikapi kegagalan itu. Kita tahu bahwa orang-orang sukses bukan berarti tidak pernah gagal. Tidak ada orang yang selalu berhasil, tetapi
yang berhasil sesering mungkin dan pernah mengalami kegagalan, karena memang kegagalan adalah part of success. Sebagian dari
keberhasilan adalah bagaimana kita memberikan respon terhadap kegagalan itu sendiri. Cobalah untuk adaptasi, melakukan perubahan
ataupun antisipasi, dan cobalah sesuatu yang baru. Cepat atau lambat Anda akan memperoleh cara yang berbeda dan jitu untuk mendapatkan
keberhasilan yang anda idamkan. Jika mau hasil yang berbeda, ya perlu cara dan strategi yang berbeda, bukan!

Janganlah pernah takut dengan kegagalan. Saya percaya bahwa apa yang setiap saya atau anda lakukan tidak selalu berhasil, pernah
mengalami kegagalan di saat dan kondisi tertentu meski saya sudah sedemikian yakin akan mendapatkan keberhasilan. Kalau kita sudah
mulai sadar bahwa sukses dan kegagalan tidak lain adalah seperti koin dengan dua mata, maka kita tidak perlu takut lagi terhadap
kegagalan. Tetapi sebaliknya, kita harus bisa memandang kegagalan sebagai sebuah pelajaran atau sebuah petunjuk untuk mencoba lagi
dan mencapai sukses pada saat yang akan datang.

Cobalah untuk memahami bahwa sebenarnya TIADA KEGAGALAN MELAINKAN MASUKAN atau istilahnya "There''s no failure, only feedback"
dengan begitu mata pikiran lebih terbuka untuk mencari cara-cara baru, pendekatan-pendekatan baru yang efektif TANPA MENGGANTI
TUJUAN YANG TELAH KITA BUAT, meningkatkan kemampuan untuk mencapai keberhasilan yang kita inginkan, dan yang terpenting adalah
meningkatkan HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG LAIN karena memang kebehasilan yang kita peroleh tentunya melalui orang lain, bukan! .............

(aku yang sedang belajar melepaskan rantai belenggu kekecewaan dan menerima sebuah kegagalan dan membungkusnya menjadi sebuah
kata ”masukan atau feedback” di dalam kepala (MY)

Salam Inspirasi
Mohamad Yunus, CHt, CPHR, MNLP
 “Apakah saya menjadikannya sebuah tekanan atau tantangan?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar