Dalam hubungan kerja antara atasan dengan bawahan tidak jarang terjadi permainan
manipulasi dan intimidasi yang dari hari ke hari berkembang semakin rumit.
Untuk menjaga kelangsungan karir Anda, maka ada baiknya Anda belajar bagaimana
memainkan peran dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan
office politic dari pimpinan.
Kasus A:
Anda berada dalam pertemuan
mingguan dan sedang menyeruput kopi ketika mendadak semua mata memandang Anda.
Ternyata Direktur Operasional bertanya mengenai gudang baru yang sangat
penting yang ternyata belum kunjung dibuka, dan manajer Anda (yang menyuruh
Anda mengesampingkan proyek tersebut) menunjuk Anda sebagai kambing
hitamnya.
Pelajaran:
Menurut Alan Weiss, didalam bukunya Our
Emperors Have No Clothes, pimpinan yang tidak bisa mengakui kesalahannya
disebabkan oleh perasaan tidak aman (insecure) yang membuatnya tidak bisa
menerima ketidaksempurnaan atas segala sesuatu yang dikerjakannya.Pimpinan
yang demikian akan cenderung mencari kambing hitam jika terdesak.
Hadapi
situasi tersebut dengan cara:
Terima saja.
Karena kalau Anda balas
menuding manajer Anda maka hanya akan menambah masalah. Langkah pertama: akui
masalah tersebut dengan tenang. Selalu gunakan kata KAMI (mis. “Yaah, kami
benar-benar ceroboh kali ini”), untuk menyatakan bahwa bukan Anda yang gagal
tapi departemen Anda. Dan yang bertanggung jawab atas departemen Anda adalah
sang manajer! Pecahkan masalah. Kemukakan semua tindakan yang akan ANDA
(Jangan gunakan “Kami” lagi!) lakukan untuk mengatasi
masalah
tersebut.
Kumpulkan piutang.
Begitu selesai pertemuan, katakan
pada manajer Anda, mis. “Pak, senang sekali sudah bisa menolong
Bapak.” Dengan demikian, Anda mengingatkan bahwa Anda telah menjadi bempernya
dan mengharapkan balas budi. Hitam diatas putih. Buat secara tertulis setiap
perintah pimpinan, hal ini untuk menghindarkan Anda menjadi kambing hitam dan
menjaga kelangsungan pekerjaan Anda.
Kasus B:
Dengan senyum
penuh optimistik, pimpinan Anda memberitahukan bahwa dalam waktu dekat Anda akan
dipromosi. Untuk itu Anda harus
membuktikan bahwa Anda mampu menangani
tanggung jawab pekerjaan Anda yang sekarang. Setelah beberapa lama Anda
menunggu,
ternyata semua itu hanya ‘angin
surga’.
Pelajaran:
Banyak pimpinan yang berpikir bahwa anak
buahnya akan bekerja dengan giat jika diberi iming-iming kenaikan pangkat.
Pimpinan yang
seperti ini menganggap memberi umpan dengan cara demikian
adalah sah-sah saja.
Hadapi situasi tersebut dengan
cara:
Spesifik.
Begitu sang pimpinan mengatakan bahwa Anda akan
dipromosi, arahkan pembicaraan pada persyaratannya dan usahakan membuatnya
secara formal (tertulis).
Argumentasi.
Bila terlambat membuat perjanjian
tertulis, argumentasikan bahwa dengan promosi Anda akan bisa bekerja lebih
efektif. Jika tidak dipromosi yang disertai dengan peningkatan kekuasaan dan
anggaran, Anda akan menemui kendala-kendala, mis. tidak dianggap oleh
bawahan. Fokuskan argumentasi pada produktivitas dan laba, jangan gaji atau
jabatan. Belajar dari pengalaman. Bila Anda pernah mendengar sang pimpinan
memberi ‘angin surga’ kepada rekan kerja Anda yang lain, jangan pernah
menganggap serius bila Anda yang mengalaminya. (Sumber e-psikologi)
Semoga
bermanfaat!!!
Have a positive day!
Salam Inspirasi,
Mohamad
Yunus
"You create your own reality"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar