Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Perasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.
Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat. Bagi Anda yang tertarik untuk belajar mengatasi rasa rendah diri, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:
1. Menghargai diri sendiri.
Perasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.
Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat. Bagi Anda yang tertarik untuk belajar mengatasi rasa rendah diri, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:
1. Menghargai diri sendiri.
Penyebab utama perasaan
rendah diri bukanlah cara orang lain memperlakukan kita, melainkan bagaimana
cara kita memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Jika Anda sendiri
menghargai diri sendiri dengan baik, orang lain tidak akan berhasil menjatuhkan
mental Anda; sekalipun mereka berusaha untuk merendahkan Anda. Namun sebaik
apapun orang lain memperlakukan Anda, jika Anda sendiri memandang rendah kepada
diri sendiri maka Anda tetap akan menjadi pribadi yang rendah diri. Untuk bisa
mengatasi rasa rendah diri kita harus mulai dengan cara menghargai diri sendiri
dengan sepantasnya terlebih dahulu.
2. Mengambil kendali atas hidup Anda.
2. Mengambil kendali atas hidup Anda.
Mari perhatikan lagi
orang-orang disekitar kita. Ada orang-orang yang wajahnya tidak secantik atau
setampan kita. Pendidikannya tidak setinggi kita. Penampilannya tidak sebonafid
kita. Tetapi mereka begitu percaya diri. Mereka tidak menghiraukan cibiran orang
lain. Mereka tidak memperdulikan pandangan yang meremehkan. Walhasil, mereka
dapat berkarya semaksimal mungkin, lalu menghasilkan pencapaian yang tinggi.
Apakah Anda bisa menemukan orang yang seperti itu? Mereka telah membuktikan
bahwa kemudi hidup berada dalam kendalinya, bukan ditentukan oleh penilaian
orang lain atas dirinya. Dengan mengambil kendali hidup, mereka berkonsentrasi
kepada usaha-usahanya. Meski pada awalnya berat, namun di garis akhir mereka
mendapatkan penghargaan yang tinggi. Bahkan dari orang-orang yang sebelumnya
menyepelekan.
3. Mengimbangi kekurangan dengan kelebihan diri.
3. Mengimbangi kekurangan dengan kelebihan diri.
Keliru jika kita mengira
orang lain lebih beruntung dari diri kita. Faktanya, setiap orang memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Orang-orang yang rendah diri adalah
mereka yang terkurung dalam zona kekurangan dirinya sambil membiarkan potensi
dirinya tersia-siakan. Sebaliknya, orang-orang yang berhasil bukanlah mereka
yang tidak memiliki kekurangan, melainkan yang senantiasa berfokus pada usaha
untuk mengoptimalkan kelebihan yang dimilikinya. Mereka menyadari kekurangan
dirinya, namun mengimbangi kekurangan itu dengan kelebihan dirinya.
4. Mengembangkan diri tiada henti.
4. Mengembangkan diri tiada henti.
Diatas gunung ada gunung.
Bahkan sekalipun Anda seorang yang percaya diri, bisa jadi merasa rendah diri
ketika berhadapan dengan orang lain yang tingkatannya lebih tinggi dari Anda.
Seorang Manager mungkin merasa lebih superior dihadapan para staffnya. Namun,
ketika berhadapan dengan para direktur? Gemetaran juga, bukan? Hal itu bisa
diatasi dengan usaha mengembangkan diri secara terus menerus. Faktanya, orang
lebih menghormati kemampuan seseorang daripada jabatan yang disandangnya. Meski
jabatan Anda tinggi, jika kapasitas aktual Anda tidak sepadan; orang lain akan
meremehkan Anda. Tetapi, sekalipun jabatan Anda biasa saja; jika Anda bisa
menunjukkan kapasitas diri yang tinggi, orang tetap menghargai Anda.
5. Berkontrisbusi kepada orang lain.
5. Berkontrisbusi kepada orang lain.
Fakta menunjukkan jika
siapapun sangat menyukai orang-orang yang memberi kontribusi. Ketika seseorang
mampu berkontribusi, dia langsung dihormati tanpa ditanya; berapa banyak uang
yang Anda miliki? Seseorang yang berkontribusi dimuliakan tanpa dipermasalahkan
apakah hidungnya mancung atau pesek, apakah dia seorang pejabat atau rakyat.
Jika hidup kita masih dirundung rasa rendah diri, itu mungkin karena kita belum
berkontribusi. Berkontribusilah kepada orang lain, maka Anda akan dihormati.
Kemudian dengan kehormatan yang Anda dapatkan itu, rasa rendah diri akan sirna
dengan sendirinya.
Setiap manusia sama kedudukannya dimata orang lain. Yang membedakan adalah; apakah dia bisa memberi manfaat atau tidak kepada mereka. Guru kehidupan saya bahkan mengajarkan bahwa;”sebaik-baik manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Betapa bangganya kita ketika bisa memberi manfaat. Ini bukan tentang rasa bangga dihadapan sesama manusia, melainkan kebanggaan dihadapan Tuhan. Karena dengan manfaat yang kita tebarkan, kita ikut menunjukkan; betapa Tuhan itu senang menebarkan kebaikan.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 6 Juni 2011
Natural Intelligence Inventor http://www.dadangkadarusman.com/training-programs/
Contact person in-house training: Ms. Vivi - 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Kita ini bukan tidak memiliki cukup potensi, melainkan tidak mempunyai nyali untuk mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain.
Follo DK twitter@dangkadarusman
Setiap manusia sama kedudukannya dimata orang lain. Yang membedakan adalah; apakah dia bisa memberi manfaat atau tidak kepada mereka. Guru kehidupan saya bahkan mengajarkan bahwa;”sebaik-baik manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Betapa bangganya kita ketika bisa memberi manfaat. Ini bukan tentang rasa bangga dihadapan sesama manusia, melainkan kebanggaan dihadapan Tuhan. Karena dengan manfaat yang kita tebarkan, kita ikut menunjukkan; betapa Tuhan itu senang menebarkan kebaikan.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 6 Juni 2011
Natural Intelligence Inventor http://www.dadangkadarusman.com/training-programs/
Contact person in-house training: Ms. Vivi - 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Kita ini bukan tidak memiliki cukup potensi, melainkan tidak mempunyai nyali untuk mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain.
Follo DK twitter@dangkadarusman
Follow DK on Twitter
@dangkadarusman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar