“Agar orang menemukan kegembiraan dalam pekerjaan mereka, dibutuhkan tiga hal 
berikut ini: Mereka harus cocok dengan
pekerjaannya. Mereka tidak boleh 
bekerja terlalu banyak. Dan mereka harus memiliki perasaan bahwa mereka berhasil 
dalam
pekerjaan tersebut.”
~ John Ruskin
Banyak orang yang bertahan 
dalam pekerjaan yang tidak disukai, tetapi karena tidak ada pilihan lain untuk 
bisa memenuhi kebutuhan hidup dan tidak ada pilihan pekerjaan lain, akhirnya 
ia pun bertahan juga. Ada yang bertahan dan bekerja dengan sepenuh hati tetapi 
ada juga yang bertahan dengan bekerja setengah hati. Apakah Anda pernah atau 
sedang mengalaminya?
Jika Anda mengalami tiga sampai lima gejala dari 
beberapa gejala berikut ini, ada kemungkinan Anda kurang cocok dengan pekerjaan 
saat ini dan perlu menemukan solusi untuk bisa lebih puas dengan pekerjaan 
Anda atau menemukan pekerjaan lain yang lebih cocok dengan Anda:
1. Anda 
bangun tidur dengan perasaan sedih dan tertekan karena Anda teringat harus 
melakukan pekerjaan yang tidak Anda senangi.
2. Sudah lama Anda jarang 
tersenyum dan Anda menjadi sinis pada keindahan hidup.
3. Di malam hari Anda 
sulit untuk tidur nyenyak dan sering bermimpi buruk setiap kali teringat besok 
akan bekerja.
4. Tidak nafsu makan dan jarang merasa lapar atau sebaliknya 
nafsu makan Anda meningkat drastis tidak seperti biasanya.
5. Anda menjadi 
sering menghitung hari dan melihat jam, kapan pulang, kapan pulang, kapan 
pulang. Anda tidak betah berlama-lama di
kantor, dan bawaannya ingin segera 
pulang saja.
6. Anda menjadi lebih sering mengeluh dan menceritakan hal 
negatif mengenai pekerjaan dibandingkan hal positif mengenai 
pekerjaan
Anda.
7. Anda mulai sering berbohong/mencuri-curi waktu/bolos 
kerja/izin kerja untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan.
8. Lebih sering 
membicarakan hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
9. Senang sekali 
jika atasan tidak datang dan langsung berencana untuk “berpesta”.
10. Anda 
menjadi sensitif dan mudah sekali marah tanpa sebab yang jelas.
Pekerjaan 
adalah sebuah pilihan, bukan sebuah paksaan. Buat apa bertahan di satu pekerjaan 
yang terus membuat Anda kesal dan membenci hidup Anda? Lebih baik berhenti 
sejenak dan memilih pekerjaan mana yang lebih cocok untuk Anda. Kalau pun Anda 
memilih untuk bertahan di pekerjaan Anda, daripada terus mengeluh dan 
menceritakan hal negatif mengenai pekerjaan, lebih baik Anda belajar untuk 
terus menemukan sisi menyenangkan dari pekerjaan Anda.
Masalah yang sering 
dikeluhkan sebagai sumber ketidakpuasan bekerja adalah ketidakpuasan terhadap 
gaji, atasan, rekan kerja, dan tugas pekerjaan yang tidak sesuai dengan 
harapan. Banyak karyawan mengeluh di dalam hati atau mengeluh kepada orang lain, 
betapa kecilnya gaji saya, mana mungkin bisa menabung jika gaji saya hanya 
sekian rupiah. Kenyataan memang menunjukkan bahwa ada standard dari 
penggajian karyawan di perusahaan-perusahaan Indonesia .
Misalnya: untuk 
level fresh graduate S-1 antara Rp1,5–2 juta, sedangkan untuk level manager 
adalah antara Rp6–10 juta. Rentang perbedaan cukup jauh, tetapi bukanlah 
tidak mungkin bagi seorang fresh graduate S-1 untuk bisa mendapatkan gaji 
sebesar gaji level manager. Sekarang yang harus Anda lakukan adalah 
bukanlah meratapi betapa minimnya gaji Anda, melainkan Anda perlu untuk 
menyiasati kondisi
keuangan dengan cerdas. Saat ini juga jika Anda masih 
merasa tidak cukup dengan gaji Anda, coba mulai dengan menganalisis 
dan menghitung jumlah pengeluaran per bulannya. Banyak orang yang jarang 
menyadari besar pengeluaran setiap bulannya.
Masalahnya, ukuran besar kecil 
gaji sangatlah relatif, ada seorang karyawan yang berpenghasilan sebesar Rp800 
ribu/ bulannya, tetapi mampu menghidupi tiga orang anaknya yang masih kecil 
dan karyawan ini pun mampu menabung secara rutin. Di sisi lain, ada juga 
karyawan yang berpenghasilan Rp2 juta, belum menikah, tetapi tidak pernah 
bisa menabung secara rutin karena gajinya seringkali ludes untuk keperluan 
barang tertier dan pemenuhan gaya hidup mewah di luar kapasitas 
dirinya. Kesalahan terbesar orang-orang yang tidak bisa kaya, menurut Tung 
Desem Waringin, dalam bukunya yang berjudul Financial Revolution,
adalah 
ketika menghabiskan uang untuk membayar hutang kepada bank. Dalam hal ini, salah 
satu contohnya adalah menggunakan kartu kredit dengan cara yang kurang 
bijaksana, untuk bisa memenuhi keinginan supaya bisa bergaya seperti orang kaya. 
Gaya hidup pada akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab mengapa gaji 
rasanya tidak pernah cukup dan mengapa tidak pernah ada sisa uang 
untuk ditabung secara rutin. Salah satu cara untuk mengakali masalah keuangan 
ini adalah dengan mulai mengurangi pengeluaran yang masih bisa ditunda, 
biasanya berkaitan dengan kebutuhan tertier (barang mewah, barang elektronik, 
atau kebutuhan untuk bersenang-senang). Sebagai gantinya, Anda bisa melakukan 
kegiatan lain yang tidak mengeluarkan banyak biaya, misalnya: jika Anda biasanya 
pergi ke coffee shop untuk refreshing bersama teman-teman, Anda bisa sesekali 
menggantinya dengan berkumpul di rumah Anda atau rumah teman Anda dengan 
menikmati kopi instan buatan sendiri.
Jika Anda ingin mengetahui apakah gaji 
Anda yang memang terlampau kecil atau apakah pengeluaran Anda yang memang 
terlampau batas kebutuhan normal, Anda perlu menganalisis dan mencatat secara 
detail pengeluaran Anda per bulannya. Jika ternyata gaji Anda memang 
terlampau minim dibandingkan dengan pengeluaran biaya kebutuhan primer Anda, 
Anda bisa mempertimbangkan pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penerimaan 
tambahan atau mulai menemukan pekerjaan yang bisa memberikan gaji sesuai 
kebutuhan primer Anda dan kualifikasi Anda tentunya. Saat sekarang ini 
terbuka banyak kesempatan untuk melakukan pekerjaan sampingan yang tidak 
mengganggu jam kerja kantor Anda. Misalnya: menjadi agen asuransi, menjalankan 
bisnis marketing freelance, menjadi agen properti di akhir pekan, menjadi 
guru privat di luar jam kantor, atau menjadi penulis lepas jika Anda memiliki 
kemampuan dan bakat menulis.
Masalah lain yang sering diungkapkan oleh 
karyawan adalah tidak puas dengan atasannya atau tidak cocok dengan rekan 
kerjanya. Keluhan pun dimulai dari ketidakpuasan dengan sikap atasan yang 
kurang dewasa atau kurang bertanggung jawab, sampai dengan
ketidaknyamanan 
bekerja dalam kondisi persaingan yang tidak sehat dengan rekan kerja. Jam makan 
siang menjadi ajang untuk membicarakan kejelekan orang lain (atasan atau 
rekan kerja) dan lambat laun kegiatan mengeluh menjadi kebiasaan rutin 
sehari-hari. Pertanyaannya, apakah ada manfaat yang berarti dengan 
mengeluhkan kejelekan atasan Anda atau menjelek-jelekkan rekan kerja 
Anda
yang terobsesi untuk naik pangkat? Sekali lagi, tidak ada gunanya 
mengeluh dan membicarakan hal negatif mengenai pekerjaan Anda, karena lambat 
laun kebiasaan ini akan membuat Anda berpandangan negatif terhadap apa yang Anda 
kerjakan dan merusak jiwa positif dan kepribadian Anda.Selain masalah 
ketidakpuasan mengenai gaji, atasan, dan rekan kerja, masalah terakhir yang 
tidak kalah pentingnya adalah kecocokan seseorang dengan pekerjaan yang ia 
jalankan. Keluhan yang sering muncul adalah jenis pekerjaan terlalu menantang 
atau sebaliknya terlalu berat, tugas pekerjaan terlalu membosankan atau 
sebaliknya terlalu banyak tekanan. Ada kesulitan dan tantangan dari 
setiap profesi yang dipilih. Setiap orang memiliki porsi dan kemampuan 
masing-masing, tidak bisa dipaksakan untuk bekerja di profesi tertentu,
ada 
orang yang cocok untuk melakukan pekerjaan administratif, tetapi ada juga orang 
yang lebih cocok untuk melakukan pekerjaan marketing yang dinamis dan tidak 
monoton. Untuk bisa menemukan pekerjaan yang cocok dengan karakter diri sendiri 
membutuhkan proses dan pembelajaran yang sabar dan telaten. Masalahnya, waktu 
terus berjalan dan waktu tidak akan menunggu Anda sampai menemukan pekerjaan 
yang cocok sesuai dengan harapan. Sebagai solusinya, terkadang kita perlu untuk 
belajar menyayangi pekerjaan yang ada di hadapan kita, sampai akhirnya kita 
mampu menentukan pekerjaan apa sebenarnya yang cocok dengan karakter kita.
Pilihan pekerjaan berkaitan erat dengan karakter diri Anda dan juga goal yang 
ingin Anda capai dalam hidup ini. Untuk mempermudahnya, mula-mula kenali 
terlebih dahulu apa sifat positif dan negatif, hobi dan aktivitas yang Anda 
lakukan dan bisa membuat Anda bahagia. Anda juga bisa berkonsultasi kepada 
orang-orang yang sudah lebih dahulu berpengalaman dalam penentuan dan 
perencanaan karir seperti konselor karir/psikolog yang memang memahami teknik 
konseling karir dan penentuan pilihan pekerjaan untuk Anda.
Tidak pernah ada 
kata terlambat untuk mencoba hal baru yang sesuai dengan potensi dan minat Anda. Pekerjaan bukanlah paksaan, melainkan sebuah pilihan. Pilihlah pekerjaan yang 
memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi Anda. Anda pantas mendapatkan 
yang lebih baik jika memang Anda memiliki kualifikasi yang baik. Tentukan 
pilihan. Walau tidak sesuai dengan jurusan kuliah, bukanlah masalah, yang 
terpenting, terus kenali diri kita dan jalankan pilihan hidup secara maksimal. 
Hasilnya pun akan maksimal nantinya. Segala sesuatuyang dilakukan dengan 
perasaan terpaksa, biasanya hasilnya tidak cukup baik dan tidak 
maksimal. Akhir kata, saya menyadari bahwa ada keterbatasan dalam segala 
aspek kehidupan, salah satunya adalah bahwa tidak semua hal di dalam hidup 
ini bisa dijawab dengan pikiran logis. Oleh karena itu ada saat dimana kita 
perlu mempercayakan semua itu pada kekuatan doa dan kemampuan pikiran alam 
bawah sadar untuk menjawab semua kebingungan itu. Doa yang secara rutin saya 
lanturkan adalah:
“Semoga saya mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan 
panggilan hidup dan tugas kelahiran saya yang dapat mendukung tercapainya 
dunia yang damai dan tentram.”[mo] Mayasari Oey
Have a positive 
day!
Salam,
Mohamad Yunus
“Kapan bisa merasakan kebahagiaan saat 
bekerja ???”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar